Tahapan dalam Design Thinking
1. Empathize (Berempati)
-
Tujuan: Pahami kebutuhan, keinginan, dan masalah pengguna secara mendalam.
-
Aktivitas: Observasi, wawancara, survei.
-
Contoh: Mengamati bagaimana orang menggunakan transportasi publik.
2. Define (Menentukan Masalah)
-
Tujuan: Merumuskan pernyataan masalah yang jelas dan terfokus.
-
Fokus: Masalah pengguna, bukan masalah internal tim.
-
Contoh: “Bagaimana cara membantu pelajar agar lebih tertarik membaca buku digital?”
3. Ideate (Menghasilkan Ide)
-
Tujuan: Menciptakan sebanyak mungkin solusi kreatif.
-
Teknik: Brainstorming, mind mapping, SCAMPER.
-
Tidak ada ide yang salah di tahap ini.
4. Prototype (Membuat Purwarupa)
-
Tujuan: Mewujudkan ide ke dalam bentuk nyata (model sederhana).
-
Bentuk: Sketsa, mockup, wireframe, simulasi.
-
Murah & cepat, tidak harus sempurna.
5. Test (Uji Coba)
-
Tujuan: Mendapatkan feedback langsung dari pengguna.
-
Evaluasi: Apa yang berhasil? Apa yang perlu diperbaiki?
-
Bisa kembali ke tahap sebelumnya jika dibutuhkan.
Kenapa Design Thinking Efektif?
-
Fokus pada pengguna nyata.
-
Mendorong kreativitas & inovasi.
-
Cepat menemukan apa yang berfungsi vs tidak berfungsi.
-
Cocok untuk semua bidang: desain, bisnis, teknologi, pendidikan, sosial.
Contoh Kasus Singkat:
Masalah: Banyak warga lanjut usia kesulitan membaca label obat.
Empathize: Wawancara pasien lansia → label terlalu kecil dan teknis.
Define: “Bagaimana membuat label obat yang mudah dipahami oleh lansia?”
Ideate: Font besar, ikon visual, warna kode dosis.
Prototype: Cetak label dengan ukuran font 16 pt + simbol jam pagi/siang/malam.
Test: Uji coba dengan 5 orang lansia → perbaiki simbol & kontras warna.
Tools yang Mendukung Design Thinking
-
Figma, Adobe XD (untuk prototype UI/UX)
-
Miro, FigJam (untuk kolaborasi visual)
-
Canva, PowerPoint (untuk presentasi ide)
0 Comments