1. Mind Mapping
-
Tujuan: Mengembangkan ide dari satu kata kunci utama.
-
Cara:
-
Tulis topik utama di tengah (misalnya: "Kampanye Kesadaran Kesehatan").
-
Cabangkan ide-ide yang relevan (warna, tone, target audiens, format, dll).
-
Tambahkan detail atau elemen visual di setiap cabang.
-
2. SCAMPER
Teknik ini memodifikasi ide yang sudah ada. Cocok jika kamu sudah punya referensi.
-
SCAMPER singkatan dari:
-
Substitute (gantikan elemen)
-
Combine (gabungkan ide)
-
Adapt (sesuaikan dengan konteks)
-
Modify (ubah ukuran, bentuk, warna)
-
Put to another use
-
Eliminate (hapus yang tidak perlu)
-
Rearrange (atur ulang elemen desain)
-
3. Rapid Sketching / Thumbnailing
-
Gambar cepat layout atau konsep visual.
-
Jangan fokus ke detail, fokus ke alur ide & komposisi.
-
Sangat berguna untuk mencoba banyak pendekatan layout.
4. Role Playing (Melihat dari Perspektif Audiens)
-
Bayangkan kamu adalah target audiens (misalnya: pelajar SMA, ibu rumah tangga, pekerja profesional).
-
Tanyakan: Apa yang menarik perhatian mereka? Warna apa yang cocok? Gaya visual seperti apa yang relatable?
5. Moodboarding
-
Kumpulkan gambar, warna, font, ilustrasi, dan gaya desain yang menginspirasi.
-
Gunakan tools seperti Pinterest, Milanote, atau hanya kolase manual.
-
Moodboard membantu mengarahkan tone visual secara konsisten.
6. Brainwriting (jika bekerja tim)
-
Setiap orang menulis 3–5 ide desain dalam waktu 5 menit.
-
Kertas diputar ke orang berikutnya, mereka membangun dari ide sebelumnya.
-
Efektif untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu singkat.
7. Worst Possible Idea
-
Seringkali ide terbaik muncul dari ide “terburuk”.
-
Dorong tim untuk memunculkan ide paling aneh, tidak masuk akal, atau “buruk”.
-
Gunakan ide tersebut sebagai pemicu untuk sesuatu yang orisinal dan segar.
0 Comments